Judul Film | : |
Harim di Tanah Haram |
Sutradara | : |
Ibnu Agha |
Produser | : |
H Abu Hamzah, Nur Syariah Mansyur, Ibnu Agha |
Pemeran_utama | : |
Sylvia Fully, Irwansyah |
Pemeran_pembantu | : |
[ Tidak dicantumkan ] |
Keterangan | : |
Tanggal edar Kamis, 10 Desember 2015 |
Deskripsi_fisik | : |
Film Berwarna |
Media | : |
Film layar lebar |
Subjek | : |
Film Indonesia, Industri Gambar Hidup, Film Drama |
Bahasa | : |
Bahasa Indonesia |
Penulis_skenario | : |
Yudianto, Majayus Irone, Gandhi Ansyari |
Penulis_cerita | : |
[ Tidak dicantumkan ] |
Penata_artistik | : |
Edza Khan Heru |
Penata_suara | : |
Adityawan Susanto |
Penata_musik | : |
Ganden Bramanto |
Penata_foto | : |
Wawan B Kurniawan (Penata kamera) |
Penyunting | : |
Aziz Natandra (Penyunting Gambar) |
Soundtrack | : |
[ Tidak dicantumkan ] |
Judul_lain | : |
[ Tidak dicantumkan ] |
Catatan | : |
[ Tidak dicantumkan ] |
Sumber | : |
http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-h017-15-314153_harim-di-tanah-haram#.XobiqnJS_b0 |
Pengalaman pahit masa kecil kerap menghantui Qia yang tinggal di sebuah pesantren dan membantu Kyai Kahar mengajar para santri. Qia ingat ketika warga kampung membakar rumah serta menyeret ibu dan lelaki keluar rumah dan menganiaya mereka. Seorang donatur bernama Basri, melamar dirinya. Qia mendapat perlakuan zalim. Qia tidak tahan tinggal dirumah suaminya dan akhirnya nekat kabur. Di Jakarta Qia bertemu dengan Farida yang menawarinya pekerjaan. Ternyata dijadikan pelacur. Qia bertemu dengan Azzam yang kemudian membawanya ke Turki. Qia bekerja menjadi pemandu wisata. Azzam memutuskan untuk menikahi Qia meski tahu Qia tidak bisa memberikan keturunan.