![]() |
Judul Film | : | Irisan-irisan hati |
Sutradara | : | Misbach Jusa Biran |
Produser | : | Handi Muljono |
Pemeran_utama | : | Christine Hakim; Tiara Jaquelina; Deddy Mizwar; Baharuddin bin Haji Omar |
Pemeran_pembantu | : | Wong Sip Nen; Arief Rivan; Yatti Surachman; Erni Noor Ibrahim; Anny Kusuma; Pitrajaya Burnama; Grace Suwandi; Zainuddin, ME; Taufik Kang; Bambang Priyawan; Peggie Ng. |
Keterangan | : | [ Tidak dicantumkan ] |
Deskripsi_fisik | : | Film berwarna; Durasi 106 menit |
Media | : | Film layar lebar |
Subjek | : | Film, Sinematografi, Industri Gambar Hidup |
Bahasa | : | Indonesia |
Penulis_skenario | : | [ Tidak dicantumkan ] |
Penulis_cerita | : | Misbach Jusa Biran |
Penata_artistik | : | Djufri Tanissan |
Penata_suara | : | Hadi Artomo |
Penata_musik | : | Billy J. Budiardjo |
Penata_foto | : | Sri Atmo |
Penyunting | : | Arturo GP |
Soundtrack | : | [ Tidak dicantumkan ] |
Judul_lain | : | [ Tidak dicantumkan ] |
Catatan | : | - Pemain Malaysianya antara lain Tiara Jaquelina dan Baharuddin bin Haji Omar. |
Sumber | : | Katalog Film Indonesia 1926-1995 / JB Kristanto.-- Jakarta: Grafiasari Mukti, 1995 |
Meski bukan mahasiswa golongan kiri, Nurhadi yang biasa dipanggil hadi (Deddy Mizwar) berkeras jadi sukarelawan dalam pengganyangan Malaysia. Wati (Christine Hakim), kekasihnya, berusaha mencegah, tapi tak berhasil. Usahanya antara lain dengan mengaku hamil pada orangtuanya yang tak suka akan Hadi yang terpengaruh zaman. Wati lalu nikah dengan Hadi. Hadi tetap berangkat. Waktu menyelundup ke Malaysia, rombongan Hadi kepergok patroli Malaysia hingga terjadi baku tembak seru. Semua mati kecuali Hadi, yang ditemukan Latifah (Tiara Jaquilena) dalam keadaan pingsan di pinggir pantai. Hadi dirawat Latifah dan ayahnya,Somad (Baharuddin). Ia mengaku nelayan yang terdampar dan bernama Mohamad Noor. Konfrontasi usai. Wati yang yakin suaminya masih hidup mencari sendiri ke Malaysia. Hadi ditemukan sudah beristrikan Latifah yang tengah hamil besar. Wati langsung pulang dengan kecewa. Latifah memahami posisinya dan bersedia mengalah. Waktu anak mereka sudah lahir, Hadi pergi ke Indonesia. Wati berbohong telah kawin lagi, tapi Hadi tahu. Wati mengalah. Ia minta Hadi mengurus keluarganya.
|
|||
|